Jakarta - Dari sekian banyak game yang dirilis
di tahun 2015, Guitar Hero Live jadi salah satu yang paling dinanti.
Selain karena lamanya mereka vakum dari jagat dunia game -- selama lima
tahun -- Guitar Hero Live pun dianggap menawarkan sensasi baru di segmen
game music rhythm.
Bersama dengan developer FreeStyle Games,
Activision selaku publisher dari Guitar Hero Live berusaha untuk
mengubah tampilan serta kontrol dari waralaba game yang sudah malang
melintang selama 10 tahun itu. Di saat pesaingnya, Harmonix masih
menampilkan Rock Band 4 dengan gameplay dan kemasan yang begitu-begitu
saja, Activision justru berani tampil beda.
Lantas bagaimana pengalaman
detikINET dalam menjajal Guitar Hero Live? Simak reviewnya berikut ini.
Kontrol Baru Hitam PutihSebelum
masuk ke pembahasan lebih jauh, pertama-tama yang harus diketahui
adalah Guitar Hero Live kini tampil dengan kontrol baru. Terlepas dari
penggunaan lima baris tombol warna-warni yang dulu biasa dipakai,
FreeStyle Games kini merampingkannya hanya menjadi tiga baris tombol.
Warnanya pun tak seheboh dulu, hanya ada hitam dan putih.
Lupakanlah
fakta bahwa Anda pernah memiliki skill dahsyat di era Guitar Hero
terdahulu. Karena pada kenyataannya, bermain Guitar Hero Live berarti
juga Anda harus mempelajari kontrol baru ini dari awal.
Ya, ini juga terjadi pada
detikINET
ketika pertama kali memainkan game ini. Untungnya, sebelum benar-benar
mulai bermain, Anda akan diajak untuk belajar di mode tutorial.
Guitar
Hero Live bisa dibilang menjadi game yang mahal. Mengapa? Karena untuk
bisa bermain game ini Anda membutuhkan sebuah kontroler gitar. Sedangkan
seperti yang diketahui, ketika pertama kali rilis di Indonesia, game
ini dibanderol dengan harga bundle kontroler gitar yang mahal, yakni Rp
1,7 juta.
Awalnya
kami mengira bahwa kontroler gitar ini aksesoris belaka. Namun ketika
mencoba untuk memainkan dengan menggunakan Dual Shock kontroler, game
tak mau dijalankan. Hal ini cukup mengagetkan, dimana sejatinya gitar
kontroler merupakan aksesoris tambahan yang bisa dipakai oleh gamer
ketika akan bermain Guitar Hero di seri sebelumnya.
Berbicara
mengenai desain, kontroler gitar terbaru ini memiliki ukuran yang tak
berbeda jauh dengan versi sebelumnya. Ya, Freestyle Games tidak
memberikan perubahan banyak di bagian bodi gitar. Strum bar, tombol
power, dan whammy bar masih berada di posisi yang sama.
Hanya
saja, di bodi kontroler gitar terbaru ini kedatangan dua tombol baru,
yakni Hero Power dan tombol akses langsung ke Guitar TV. Tombol Hero
Power tak lebih sebagai tombol yang bisa dimanfaatkan oleh gamer ketika
ingin mengeluarkan Hero Power tapi tak sempat atau merasa repot untuk
menghentakkan gitar ke atas. Seperti yang diketahui, Hero Power ini
berfungsi sebagai buff yang bisa mengkalikan skor menjadi dua.
Dari
bagian bodi, kita beranjak ke bagian atas, yakni leher gitar. Seperti
yang dikatakan di awal, Anda hanya memainkan not atau kunci yang terdiri
dari tiga baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Karenanya,
FreeStyle Games menghadirkan enam buah tombol yang terdiri dari tiga
tombol hitam di atas dan tiga tombol putih di bawah.
Sensasi Konser Band SesungguhnyaSemua mode permainan di Guitar Hero Live
detikINET berani jamin '
fresh from the oven'. Game ini menyajikan mode permainan yang tidak pernah hadir di seri sebelumnya atau bahkan judul game manapun.
Ada dua mode permainan yang bisa dipilih oleh gamer, yakni Guitar Hero Live dan Guitar Hero TV. Pertama-tama
detikINET akan membahas mode yang pertama, yakni Guitar Hero Live.
Harus
diakui, mode ini menghadirkan sensasi permainan berbeda dari yang
pernah ditawarkan di seri Guitar Hero sebelumnya. Sesuai dengan namanya,
Guitar Hero Live akan menyuguhkan aksi panggung dari sederet band
bentukan Activision dan FreeStyle Games. Bila dulu Anda disajikan dengan
grafis animasi yang kasar, maka kini Activision menggunakan sudut
pandang orang pertama dari sang gitaris.
Anda
akan diajak berkeliling dari konser ke konser dengan band yang
berbeda-beda. Masing-masing band punya ciri khas dan genre musik yang
berbeda satu sama lain. Yearbook Ghost misalnya, karena genre musik yang
dimainkan lebih ke arah punk rock, maka musik-musik yang dimainkan
memiliki nuansa atau genre serupa. Sebut saja, The Rock Show karya Blink
182 atau The Anthem-nya Good Charlotte.
Begitu pula dengan band
lainnya. Rata-rata dari band tersebut hanya bermain di satu tema konser.
Namun, adapula band yang bermain di dua tempat, seperti band The
Jephson Hangout dan Broken Tide. Meski semua band bisa dipastikan fiksi
atau karangan, bukan berarti mereka tidak bisa menawarkan acting atau
performa yang kuat. Anda bahkan bisa mencari tahu siapa basis The
Jephson Hangout yang menggoda atau misalnya siapa keyboardis Portland
Cloud Orchestra yang cantik.
Sama
halnya dengan band, semua gigs atau konser yang digelar hanyalah
rekayasa. Sedikitnya ada dua tema konser yang dihadirkan, yakni Rock the
Block dan SoundDial. Cukup diakui, di sini FreeStyle Games sukses
menyulap studio menjadi lokasi konser yang megah.
Salah satu
arena konser yang menarik menurut kami adalah Rock the Block. Sesuai
namanya, konser yang dihadiri sekitar ratusan ribu penonton ini digelar
di blok jalanan kota di Amerika Serikat. Tentu saja, di kehidupan nyata,
belum ada konser semegah ini sampai memblokir hampir seluruh blok
jalan.
Yang
menarik dari Guitar Hero Live adalah suasana konser yang bisa berubah
tergantung dari permainan Anda. Ya, baik penonton atau bahkan personil
band Anda sekalipun bisa berubah menjadi marah apabila permainan gitar
Anda sangat buruk. Sebaliknya, bila permainan Anda bagus, penonton dan
personil band akan bersorak dan mengelu-elukan apabila permainan gitar
bagus dan stabil hingga akhir lagu.
Guitar Hero TV Bosan
bermain Guitar Hero Live, mungkin Anda bisa menjajal mode permainan
yang satunya, yakni Guitar Hero TV. Secara gambaran, Guitar Hero TV ini
bak channel musik MTV yang bisa Anda mainkan. Lho? Ya, bila pada MTV,
kita hanya menjadi penonton yang pasif, maka di Guitar Hero TV Anda lah
yang memainkan video klip musik, lewat petikan gitar tentunya.
Berbeda
dengan Guitar Hero Live yang hanya memiliki jumlah lagu terbatas, di
Guitar Hero TV jumlah lagunya bisa mencapai ratusan. Semuanya memiliki
genre dan era yang beragam, mulai dari rock, pop, hingga metal. Mulai
dari jamannya Quuen dan Megadeath, sampai One Direction hingga
Echosmith. Pokoknya lengkap, tinggal pilih.
Hanya
saja, bila ingin memainkan lagu yang ada di dalam Song Catalog, Anda
membutuhkan satu Play poin untuk satu lagu. Play poin bisa didapatkan
dengan cara membeli menggunakan Hero Coin atau koin emas di Guitar TV
Store dan atau mendapatkan ketika naik level. Hero Coin bisa dibeli
dengan menggunakan uang cash, sedangkan koin emas bisa didapatkan ketika
Anda menyelesaikan satu lagu.
Besar kecilnya koin emas yang
didapat tergantung dari peringkat multiplayer dalam menyelesaikan sebuah
lagu. Bila Anda menempati peringat pertama atau dengan kata lain
permainan gitar Anda bagus, maka koin emas yang diaapat akan besar pula.
Selain untuk membeli Play poin, koin emas juga bisa dipakai untuk
meng-updgrade gitar.
Susunan lagu dalam Song Catalog memang
secara default tersusun berdasarkan alfabet. Pun begitu, Anda bisa
melakukan filter dengan menyusunnya berdasarkan genre ataupun era lagu.
Anda juga bisa menyusun playlist lagu-lagu yang Anda sukai sebelum
akhirnya bermain. Jadi, Anda bisa langsung memainkan 10 lagu sekaligus
misalnya, tanpa harus kembali lagi ke menu Song Catalog.
Menu
utama Guitar Hero TV tersambung dengan server Guitar Hero, dimana akan
terus memainkan lagu-lagu dari dua channel Guitar Hero TV yang diputar
non-stop selama 24 jam. Anda bisa langsung bergabung dan memainkan musik
yang diputar di salah satu channel kapan pun Anda mau.
Setiap
channel akan memutarkan ragam musik yang berbeda setiap setengah jam
sekali. Sebagai contoh, pada pukul 21:00, channel 1 akan memutarkan
'Rock is Here', sementara channel 2 akan memutarkan 'Indie Goes Big',
maka musik-musik dengan tema itulah yang akan menemani Anda selama
setengah jam ke depan.
Bermain di channel Guitar Hero TV tidak
membutuhkan Play poin. Anda bisa dengan bebas bermain sembari mengasah
kemampuan Guitar Hero tanpa dikenakan Play poin. Hanya saja, lagu-lagu
yang diputar diacak sesuai dengan tema musik. Mau main musik metal? Maka
Anda harus menanti 'Metal Workout' yang mungkin akan diputar dalam
waktu satu jam mendatang.
Terakhir
yang menjadi salah satu fitur Guitar Hero TV adalah hadirnya Guitar
Hero TV Premium (GHTV Premium). Memiliki cara bermain yang sama dengan
Song Catalog, GHTV Premium akan menyuguhkan ragam lagu baru yang tidak
muncul di dalam katalog. Namun, untuk bisa memainkan lagu-lagu ekskulsif
tersebut, Anda harus menuntaskan paling tidak tiga lagu yang telah
disiapkan.
Tiap-tiap genre memiliki syarat tersendiri. Kadang
Anda harus memilih tingkat kesulitan minimal Regular ke atas atau
minimal perolehan empat bintang untuk bisa menyelesaikan satu lagu.
Tapi, adapula yang bebas memilih tingkat kesulitan dengan batas
perolehan bintang tiga. Jika Anda tidak sabar dan ingin segera
memainkan, Anda bisa memakai Hero Coin.
Opini detikINETBermain Guitar Hero Live merupakan sebuah pengalaman baru tersendiri bagi penikmat game
music rhythm.
Harus diakui, ketika membandingkan dengan Rock Band 4 yang menjadi
saingan head to head, Guitar Hero Live lah yang keluar sebagai pemenang.
Tak hanya dari segi penyajian visual, kontroler baru Guitar Hero Live
lebih mendekati pada pengalaman bermain gitar sungguhan.
Ketimbang
Anda hanya menggerakkan jari ke kiri dan ke kanan (skema tombol 5 warna
lawas), tombol terbaru ini terasa lebih sulit. Walaupun Anda hanya
butuh tiga jari untuk memainkan kontroler. Untungnya tidak ada kata game
over apabila permainan gitar Anda buruk.
Anda bisa terus menerus
memainkan musik meskipun Anda gagal memencet ke tiga baris not. Paling
tidak, ya itu tadi, Anda akan disoraki atau ditimpuki oleh penonton di
Guitar Hero Live. Sementara di Guitar Hero TV, bila permainan buruk,
maka skor yang ditorehkan akan kecil. Hal ini berpengaruh terhadap
kenaikan level Anda.
Namanya juga Guitar Hero, logikanya ya pasti
mainnya harus memakai gitar. Ya, inilah yang tampaknya ingin
diperlihatkan oleh Activision. Entahlah, harus merasa senang atau tidak.
Tapi yang bikin kami kurang sreg adalah game ini sayangnya tidak bisa
dimainkan tanpa menggunakan kontroler gitar seperti yang terjadi di seri
sebelumnya.
Meski menawarkan lokal multiplayer, tapi jika tidak
punya kontroler gitar apalah artinya fitur tersebut. Di samping itu,
fitur lokal multiplayer ini dirasa kurang begitu greget. Pasalnya, baik
player satu maupun player dua sama-sama memainkan posisi lead guitar.
Tidak ada posisi rhythm guitar sebagaimana band sungguhan.
Dengan
harga game yang selangit (perhitungan bundle kontroler gitar), namun
untungnya Activision tidak serakah dengan mengganjar DLC berbayar. Ya,
semua lagu yang ada di Guitar Hero TV gratis. Meski ada Hero Coin untuk
membuka akses langsung GHTV Premium.
Toh, pada kenyatannya Anda bisa memainkan itu dengan bersabar memainkan tiga lagu pembuka terlebih dahulu.
Lagu
yang dihadirkan cukup beragam dan terbilang banyak. Tapi sayangnya,
tidak begitu banyak lagu yang familiar. Tidak seperti seri Guitar Hero
sebelumnya yang langsung dibanjiri dengan musik atau lagu-lagu top 40.
Terakhir
yang mungkin menjadi salah satu hal yang mengecewakan adalah kualitas
video klip yang tampil tidak dengan resolusi full HD. Karenanya, ketika
memainkan di televisi dengan layar yang besar, 40 inch misalnya, jadi
kurang
greget dan terlihat pecah.
(mag/ash)